Selamat datang di Blog kami Stasiun Cirebon Prujakan Langsung ke konten utama

Stasiun Cirebon Prujakan

Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon
Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon, Kereta Api saat ini alat transportasi yang paling banyak di gemari masyarakat pada umumnya adalah Kereta Api.Banyak para wisatawan dan para pebisnis dari beragai Kota khususnya Jakarta datang ke kota Cirebon dengan menggunakan jasa Transportasi Kereta Api.

Sejarah singkat Stasiun Kereta Api Cirebon ini adalah salah satu bentuk peninggalan pada jaman Belanda yang sampai saat ini telah banyak perubahan akan tetapi tidak menghilangkan unsur ke asliannya pada jamannya.

Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon merupakan stasiun tempat dimana para penumpang kereta api dari arah Jakarta, atau dari arah Semarang dan Purwokerto, serta kota-kota lainnya turun dari kereta api, jika tujuan akhir mereka adalah Kota Cirebon.

Sebagaimana kebanyakan stasiun kereta api lain, Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon dibangun pada jaman pemerintahan kolonial Hindia Belanda.


Gedung Stasiun Cirebon / Kejaksan pada saat dibangun pada tahun 1920, diprakarsai oleh seorang arsitek Pieter Adriaan Jacobus Moojen (1879–1955) dalam gaya arsitektur campuran art nouveau dengan art deco,Dua "menara"-nya yang sekarang ada tulisan CIREBON dulu ada tulisan KAARTJES (karcis) di sebelah kiri dan BAGAGE (bagasi) di sebelah kanan. 




Dahulu rute perjalanan kereta api ini dari stasiun Kereta Api Cirebon terdapat percabangan rel dari Stasiun Cirebon menuju Kadipaten, Majalengka dan Cirebon Pelabuhan, entah karena sesuatu hal saat ini sudah tidak ada jalur ke sana.

Stasiun Kereta Api Cirebon terletak di Jalan Siliwangi, Kejaksan, Cirebon, stasiun yang terletak di wilayah Daerah Wilayah Operasi (DAOP) 3 ini termasuk pada lintasan jalur Utara, tapi pada stasiun ini terdapat percabangan jalur ke Purwokerto yang akan berhubungan dengan jalur lintas selatan di Kroya. 

Dengan demikian sebagian besar kereta api baik jalur Utara maupun Selatan berhenti di stasiun ini, kecuali kereta api kelas ekonomi yang berhenti di Stasiun Cirebon Prujakan.

Sebagai stasiun antara, Stasiun Cirebon merupakan stasiun satu sisi dimana emplasemen berada di satu sisi sejajar dengan bangunan stasiun. 

Sejarah juga mengatakan bahwa Gedung stasiun Cirebon yang sekarang adalah karya arsitek Pieter Adriaan Jacobus Moojen yang dibangun oleh perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS) pada tahun 1912. 

Gaya arsitektur bangunannya merupakan ciri arsitektur Indische dengan pengaruh Art deco yang ditunjukkan oleh bentuk fasad atau tampak bangunan yang simetris dengan bagian tengah sebagai pusat perhatian dibuat lebih tinggi dan terletak tegak lurus terhadap jalan masuk sehingga menampilkan kesan monumental.

Konfigurasi massa bangunan stasiun dengan komposisi simetris terbentuk secara linier dengan massa utama berada di tengah dan berdimensi lebih besar dibandingkan dengan massa yang lain.

Siluet bangunan bermula dari dua buah menara dengan atap limasan kemudian menuju puncak bangunan dengan sudut siluet kepala yang menonjol karena ornamen. Dua menara yang sekarang ada tulisan "CIREBON" dulu ada tulisan KAARTJES (karcis) di sebelah kiri dan BAGAGE (bagasi) di sebelah kanan.

Bagian fasad bangunan dijumpai bukaan kaca yang berfungsi untuk memasukkan cahaya matahari atau lunette berbentuk persegi yang terbuat dari kaca timah berwarna-warni dan di atasnya terdapat roster atau kerawang yang bingkai dengan batu bata.

Ujung puncak dinding atap bagian depan dihiasi dengan ornamen seperti mahkota yang merupakan ciri gaya ornamentasi Art Deco. Pintu masuk yang aslinya berupa pintu lengkung yang dibingkai list dinding, sekarang ditutup dengan jajaran empat buah kanopi berbentuk atap pelana runcing berwarna hijau dengan rangka besi.

Loket penjualan karcis yang terletak pada ruang Hall utama yang dapat dicapai langsung dari gerbang depan berupa ruang dengan langit - langit tinggi sehingga berkesan luas. Pintu -pintu dan dinding pembatas antar ruang berbentuk Arch atau busur semisirkular dengan tonjolan list memberi karakter pada ruang ini.

Pencahayaan pada siang hari diperoleh dari bidang kaca pada sisi depan dan belakang, sedangkan pada malam hari pencahayaan bersumber dari lampu gantung antik yang terletak di tengah ruangan menciptakan suasana yang berbeda. Lubang kotak-kotak di bagian atas berfungsi untuk mengalirkan udara sehingga ruangan ini terasa sejuk. Emplasemen dan peron dinaungi atap lebar yang menggunakan rangka atap truss baja profil.



semoga postingan kami bermanfaat untuk semuanya terimakasih ... wassalamuallaikum :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rute Angkot di Kota Cirebon

Assalamuallaikum ... halo teman-teman kembali lagi bersama saya Risa Lidyawati,pada postingan kali ini saya akan memberikan informasi seputar rute angkot yang ada di kota cirebon.warna angkotnya adalah warna biru telor asin lohh hehe (jadi pengen telor asin nihh:v) ,yukk langsung aja saya tuliskan beberapa rute angoktnya Trayek Angkutan Umum kota di Cirebon berdasarkan Keputusan Walikota Cirebon No. 05 Th 1997 diantaranya:  1. Jaringan Trayek Angkutan Kota D -1/AX * Teminal Dukuh Semar - * Jl. Elang - * Jl. Rajawali - * Perumnas Selatan - Jl. A Yani - Jl. Kalijaga - Jl. Kesunean - Jl. Yos Sudarso - Jl. Benteng - Jl. Sisingamangaraja - Jl. Cemara - Jl. Veteran - Jl. Kartini - Jl. Dr. Wahidin - Jl. Slamet Riyadi - Jl. Diponegoro - Jl. Samadikun - Jl. Sisingamangaraja - Jl. Syarief Abdurakman - Jl. Kantor - Jl. Yos Sudarso - Jl. Kesunean - Jl. Kalijaga - Jl. A. Yani - Perumnas Selatan - * Perumnas Utara - * Jl. Elang - * Terminal Dukuh Semar   2. Jaringan Trayek di Perumnas Selatan

Pasar Balong Cirebon

Pasar Balong merupakan wilayah perekonomian  rakyat, setelah Pasar Kanoman dan Pasar Esoek. Pada masa Belanda, pusat keramaian ada pada daerah-daerah Pasuketan, Pekiringan, Pertatean dan Pekalipan. Nah,  untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat setempat, pemerintah Belanda membangun pasar yang kini dikenal  sebagai “Pasar Balong”. Pada masa Walikota H.Moh Dasawarsa (1983 – 1988). pemerintah kota membangun pasar swalayan di lokasi Pasar Balong dengan bangunan berlantai empat. Lantai dasar digunakan untuk pedagang Pasar Balong yang semula menempati pasar tersebut. Lantai dua dan tiga digunakan untuk pasar swalayan Matahari Dept. Store dan lantai empat digunakan untuk gedung  bioskop VIP. Pasar tersebut merupakan pasar swalayan pertama yang ada di Kota Cirebon yang diberi nama Balong Indah Plaza (BIP) dibangun dari 1985 selesai 1987 (Oom Ambari dkk, Sekilas Sejarah Pemerintahan Kota Cirebon, Bapusipda 2011). Pada puncak kejayaannya di tahun 1990an pasar swalayan tersebut menja

Gedung Negara Cirebon

Gedung Negara Cirebon Gedung Negara terletak di Jalan Siliwangi No. 14 Kampung Krucuk, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat, atau tepatnya berada ujung pertigaan Jalan Siliwangi menuju arah situs Sunan Gunung Jati atau bundaran Krucuk. Gedung Negara merupakan bangunan kolonial yang dahulu digunakan sebagai tempat peristirahatan para petinggi Hindia Belanda. Sekarang, Gedung Negara ini dipakai sebagai Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Unit Pelayanan Perijinan (Outlet) Wilayah Cirebon Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan sering dijadikan pusat pagelaran kegiatan seni dan budaya tingkat nasional. Awalnya, bangunan gedung ini adalah Cheribon Residentwoning atau Kantor Karesidenan Cirebon yang dibangun pada tahun 1865. Bangunan ini didirikan semasa kepemimpinan Albert Wilhelm Kinder De Camurecq di Karesidenan Cirebon. Kondisi bangunan ini masih terjaga keasliannya, hanya dibelakang gedung ini terdapat tambahan bangunan baru. Gedung ini m